Pengawet makanan adalah bahan kimia yang digunakan untuk memperpanjang umur simpan makanan dengan mencegah pertumbuhan mikroba, bakteri, jamur, atau enzim yang dapat mempercepat kerusakan makanan. Namun, beberapa jenis pengawet makanan diketahui memiliki efek samping yang berbahaya bagi kesehatan manusia, terutama jika dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama atau dalam jumlah yang berlebihan. Berikut adalah beberapa jenis pengawet makanan yang berbahaya:
Natrium Nitrit (NaNO2)
Natrium Nitrit adalah pengawet makanan yang biasanya digunakan untuk mengawetkan daging olahan seperti sosis, ham, bacon, dan corned beef. Meskipun efektif dalam mencegah pertumbuhan bakteri dan mempertahankan warna merah segar pada daging, natrium nitrit dapat menghasilkan senyawa nitrosamin yang dikenal sebagai karsinogen. Karsinogen adalah senyawa yang dapat menyebabkan kanker pada tubuh manusia.
Natrium Benzoat (NaC7H5O2)
Natrium Benzoat adalah pengawet makanan yang biasanya digunakan pada minuman ringan, minuman olahraga, dan makanan kaleng. Namun, ketika digunakan bersamaan dengan asam askorbat atau vitamin C, natrium benzoat dapat menghasilkan senyawa kimia berbahaya yang dikenal sebagai benzene. Benzene adalah senyawa kimia yang diketahui menyebabkan kanker pada manusia.
Sulfur Dioksida (SO2)
Sulfur Dioksida adalah pengawet makanan yang biasanya digunakan pada buah-buahan kering, anggur, dan minuman anggur. Namun, sulfite juga dapat menghasilkan senyawa sulfur trioksida (SO3) yang dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan dan penyakit asma. Selain itu, orang yang memiliki alergi terhadap sulfite dapat mengalami reaksi alergi yang parah seperti sesak napas dan anafilaksis.
Formalin (CH2O)
Formalin adalah pengawet makanan yang biasanya digunakan pada ikan segar untuk menjaga keawetannya. Namun, formalin diketahui memiliki efek samping yang berbahaya seperti kerusakan organ tubuh, kanker, dan kematian. Jika mengonsumsi ikan yang tercemar formalin dalam jangka waktu yang lama, orang dapat mengalami kerusakan organ tubuh seperti hati, ginjal, dan paru-paru.
BHT (Butilated Hydroxytoluene)
BHT adalah pengawet makanan yang biasanya digunakan pada makanan olahan dan minyak goreng. Meskipun dianggap sebagai pengawet yang relatif aman, BHT diketahui dapat menyebabkan reaksi alergi pada orang yang sensitif dan dapat meningkatkan risiko kanker pada orang yang mengonsumsinya dalam jangka waktu yang lama.