Tidak Harus Menjadi Orang Kaya Dulu Baru Melakukan Hal Baik

Kadang saya mendengar beberapa orang memberikan alasan, memberikan pernyataan seperti. Nanti saya kalau sudah kaya, atau memiliki banyak uang, saya akan bersedekah. Atau nanti saat saya punya banyak uang, saya akan membangun rumah ibadah. Dan banyak lagi impian dan keinginan. Tapi intinya tunggu nanti kalau sudah kaya atau sudah banyak uang. Baru akan melakukan hal baik. Baru akan berbagi dan memberi. Padahal kita pun bisa saja berbagi dan memberi sejak sekarang. Tanpa harus menungga kaya dulu atau memiliki banyak uang.

Tidak Harus Menjadi Orang Kaya Dulu Baru Melakukan Hal Baik

Kaya dan banyak uang itu relatif. Ada orang yang memiliki uang 100 juta rasanya dia sudah kaya. Sudah merasa dia mampu dan berlebih. Tapi ada juga orang yang memiliki uang 500 juta, tapi dia merasa dia masih kurang. Dia belum kaya. Karena ini masih belum apa-apa. Sehingga dia menganggap, menjadi milyader itu lah baru kaya. Jadi kaya itu relatif. Dan orang pun cenderung memiliki rasa ketidak puasan.

Sehingga saat dia sudah memiliki uang yang ratusan juta. Dia masih merasa itu kurang dan masih tidak berkecukupan. Karena banyak juga cicilan, tagihan, dan kewajibannya yang harus di urus. Sehingga semua orang memiliki standar kaya yang berbeda. Alangkah baiknya jangan menunggu sudah memiliki semuanya dulu baru berbagi. Jangan menunggu memiliki harta yang banyak, uang yang melimpah baru akan berbagi dengan yang lain. Jangan biasakan seperti itu. Saat kita mulai memiliki lebih, sebenarnya kita sudah bisa berbagi. Kita sudah bisa memberi kepada yang lain.

Dan sebenarnya saat kita pun berkecukupan kita sudah bisa memberi. Karena memberi, membagi tidak menunggu kita harus berlebih dan berlimpah dulu. Saat anda merasa bersyukur atas apa yang sudah anda miliki, dan anda memberikan apa yang ada pada kalian sebagai ucapan syukur. Itu sudah sangat baik. Kembangkanlah nilai kemanusiaan di dalam diri. Sehingga kita bisa menjadi seseorang yang lebih berperi kemanusiaan. Dan lebih memanusiakan manusia.